Rabu, 21 Desember 2016

AYAH ^_^


Aku, punya mimpi.
Suatu hari, kutorehkan mimpi-mimpi itu di atas secarik kertas yang kemudian kulipat menjadi empat.
Ternyata memang benar, satu persatu mimpiku menjadi kenyataan, bukan lagi sekedar bayangan, sekedar angan yang nantinya hanya akan lapuk dalam pikiran, jika tidak ada usaha untuk merealisasikan.

Dulu, sewaktu pahlawanku, ayahku masih setia mengarahkan, "jadilah seorang dokter.." katanya sembari menemaniku bermain boneka, "biar bisa nyuntik?" timpalku dengan polosnya, dan beliau hanya tertawa. Di lain waktu, saat ayah mengajariku cara menarik pelatuk, dorr!! "jadilah seorang polisi.." katanya sembari mengelus rambutku, dan mengambil tembakan dari tanganku, "aku mau nembak orang jahat", timpalku dengan seringai lebar.

Kini, tak ada lagi cerita tentang kami, karena ayah telah jauh pergi.
Kini, aku harus menentukan langkahku sendiri, berdiri, dan berniat dalam hati.
Ayah, maaf jika aku tidak menjadi seorang polisi, karena aku sudah dapat menentukan jalanku sendiri.
Terimakasih, dulu telah mengajariku banyak hal dan tidak memanjakanku, dan terimakasih, telah menjadi ayahku. ^_^
Ayah, aku rindu.

0 komentar:

Posting Komentar